Thursday, July 31, 2008

... Suatu Tempat ...

Aku ingin pergi ke sana. Tempat di mana yang ada hanya hamparan rumput hijau, yang terkadang tertunduk-tunduk, merunduk-runduk, dibelai lembutnya hembusan angin. Tempat di mana yang ada hanya hangatnya cahaya matahari sore yang mengintip di sela-sela gumpalan awan putih. Tempat di mana yang ada hanya kumpulan kupu-kupu warna warni yang menari-nari merayu. Tempat di mana yang ada hanya sepi dan hening, yang ada hanya lega dan plong, yang ada hanya damai dan damai. Tempat yang ada hanya aku dan kamu. Tempat di mana bisa kita berhenti untuk sesaat, meresapi makna hidup, mencoba bangkit lagi. Tempat di mana bisa kita lalu kemudian berjalan kembali, menyusuri jalan-jalan yang tidak hanya lurus, yang tidak hanya mulus. Tempat di mana sebelum kita menemukan puncak bahagia di akhir hidup kita. Aku ingin pergi ke sana, ke tempat itu. Dan itu bersama kamu.

Tuesday, July 29, 2008

Masak Yuukz


Beberapa hari terakhir kemarin saya dilanda flu,radang tenggorokan,sariawan, kepala pusing dan demam. Sebenarnya saya sudah merasa tidak enak badan sejak hari kamis, tapi saya kuatkan diri untuk tetap masuk kerja, hingga akhirnya sabtu tertanggal 26 July 2008 saya pun tidak kuat lagi menahan derita ini. Uhukz.. ;p



Alhasil, saya cuma masuk kerja setengah hari seperti orang belajar puasa saja, dan saya pulang dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Minggu pun saya masih istirahat di rumah. Hanya bisa tergolek dengan pasrahnya di atas kasur, ditemani dua buah guling di kanan kiri serta selimut kotak-kotak peninggalan zaman kost dahulu. Dua hari minum obat, air hangat dan hanya makan makanan yang empuk dan lembut saja. Duh, tersiksa rasanya! Saya tidak bisa keluar kamar, nonton tv ataupun berselancar di dunia maya seperti biasanya.



Alhamdullilah Puji Tuhan, derita saya itu pun segera berlalu, hari ini saya sudah bisa masuk kerja, bertemu teman-teman tercinta dan menulis-nulis di blog saya yang tidak terlalu bagus ini.
Baru dua hari tidak masuk kerja saja, saya sudah ketinggal banyak berita, segera saya pun mengajak si tikus untuk melanglang buana lewat kompas.com. Dari berita si Ryan, algojo asal jombang yang diperkirakan membunuh lebih dari 10 orang, ibu yang dihamili anaknya sendiri, wanita hamil yang diperkosa empat orang pria, weeeh, kok kriminal semuanya ya?



Ah, pusing, saya pun beralih ke kolom perempuan, ada trik-trik bagaimana sukses dalam presentasi dan bisnis, ada artikel tentang hal-hal yang disukai kaum pria, lalu ada pula banyak resep masakan disitu.



Hmmm.. ini yang menarik, selera makan saya hilang beberapa hari ini, ada resep balado goreng bola-bola tahu. Kelihatannya enak, bisa saya coba untuk dipraktekan di rumah nanti. Ini saya lampirkan sekalian resepnya ya, biar pada ikut lihat dan tahu, siapa tahu ada yang mau mencoba juga. (wah, kebanyakan tahu niy, tempenya mana?)



Ok, pembaca kita tampilnya Balado Goreng Bola-Bola Tahu..berikut ini.. taraaaa!


Bahan:


250 gr udang kupas, cincang halus
250 gr tahu bandung, haluskan
150 gr kentang kecil, rebus matang, kupas
50 gr kapri manis
5 bh cabai merah, iris miring, tumis
2 btr telur, kocok lepas
1 sdt lada bubuk
1 sdt garam
1 cm lengkuas, memarkan
1 lbr daun salam
1 btg serai, memarkan



Haluskan:


6 sdm cabai giling
6 siung bawang putih
5 bh bawang merah
3 bh kemiri
1 sdt gula
1 sdt garam



Cara Membuat:


1. Aduk rata udang dan tahu. Tambahkan telur, lada, dan garam. Ambil satu sendok makan adonan lalu bulatkan, goreng hingga kecoklatan, sisihkan.
2. Goreng kentang hingga kecoklatan, sisihkan.
3. Tumis bumbu halus, daun salam, lengkuas, dan serai sampai harum.
4. Tambahkan bola tahu dan kentang, aduk hingga bumbu meresap. Masukkan kapri manis, aduk hingga matang. Angkat lalu hidangkan dengan taburan cabai iris.



Untuk 5 orang



Selamat mencoba ya, semoga sukses memasaknya, kalau sudah matang jangan lupa saya dikirimi.


Contact person : Nciz – kriuknyess@yahoo.com ;p

Tuesday, July 22, 2008

Tombo Ati


Sebenarnya saya masih suntuk dengan kejadian sore tadi tentang pemberitahuan kesalahan billing yang saya lakukan kemarin oleh bagian accounting, sehingga melenyapkan bonus didepan mata. Daripada suntuk menggelayut di kepala saya, iseng-iseng saya buka diary lama saya, zaman ketika dulu masih mencari-cari pasangan hidup dan berpindah-pindah dari hati yang satu ke hati yang lain. Sambil tersenyum simpul sendirian di atas tempat tidur saya, ditemani hangatnya guling dan selimut buatan ibu saya, pikiran saya segera melayang melewati batas waktu kembali ke masa yang dulu. Saya menemukan beberapa bait dalam kalimat-kalimat yang menurut saya indah, romantis, konyol, sedih, bahagia, norak ataupun mengecewakan. Bagaimana menurut kalian?



“ Keep smiling to this f*ckin' world, Baby.. ”


“ Close ur eyes and make ur sleep is a journey to meet me, even only a dream, I wish I can hug u and give a good night kiss. ”


“ Sometimes I can't hold this feeling and I want to tell everybody that I miss u, I care u and I want u so much. Hope that u feel the same way too. ”


“ Sepi.. diam sendiri menikmati sunyi. Hening.. coba menemukan damainya hati bersama siluetmu yang sempat memberi arti. “


“ A candle may melt and its fire may die, but the love u've given me will stay a flame in my heart forever. “


“ Love is when u take away the feeling, the passion, and the romance in a relationship and find out that u still care for that person. “


“ Kadang untuk menjadi orang 'penting' buat orang lain, tidak mesti menjadi 'spesial'. Just feel love not fall into, u will feel complete. “


“ Ada kalanya kita memang harus menyakiti perasaan orang lain. “


“ Adil itu tidak selalu sama rata, tapi memberikan pada satu orang yang lebih berhak untuk memiliki. “


“ Cinta.. aku tak pernah mengerti artinya. Yang kurasakan hanyalah kehangatan dan damai saat kau berada di dekatku.. “


“ Every night before I sleep, this love I feel for u is true and I will never be a liar 'cause I love u so much. So, please love me even we're a part because ur name is in my heart. “


“ It's the end of our love. Tutup Buku. Biarlah masing-masing dari kita memulai lagi dari awal lembaran hidup yang baru. Agar masing-masing dari kita tidak saling tersakiti. Bagiku, kau sempat memberi arti di satu ruang batinku. Akan selalu kukenang selamanya sebagai satu potongan kecil puzzle yang melengkapi hidupku. “


“ Aku mencintaimu karena apa adanya kamu, bukan karena apa yang ada padamu. “


“ Hidup terdiri dari tiga lapis : awal, proses dan akhir. Tapi inti dari hidup adalah saat berproses, proses yang menjadikan awal dan akhir menjadi lebih berarti. “



Mungkin salah satu atau salah dua bahkan salah lima dari potongan bait kalimat-kalimat di atas sudah pernah kalian dengar. Tidak semua otentik dibuat oleh narasumber cinta yang pernah saya hinggapi (seperti kupu-kupu saja). Atau mungkin bisa berguna sebagai bahan contekan untuk merayu pasangan kalian? Dalam hal ini tentu saja lebih ditujukan pada kaum lelaki yang notabene tidak bisa terlepas dari gombalisme theory (meminjam istilah seorang teman), meskipun kaum perempuan sendiri terkadang mau saja digombali ya?


Hehehe... ternyata manjur juga cara saya mengobati hati yang gundah gulana ini. Sekarang saya sudah bisa tertawa dan harus tetap semangat untuk melanjutkan hidup saya hari ini dan esok. Piisss!!
... Apes ...

Saya berharap dengan bertahan paling tidak sampai akhir bulan di sini, saya tidak melakukan satu kesalahan pun dalam bekerja sesuai dengan peraturan perusahaan yang telah ditetapkan di awal perjanjian kerja. Tetapi malang tak dapat ditolak untung tak dapat diraih. Hingga hari ke-21 ini, akhirnya saya pun melakukan kesalahan juga. Hiqz.. rasanya ingin menangis meratapi nasib.

Kemarin saya jaga di Total (warnet pusat) bukan di Simpul (tempat saya bekerja saat ini) karena Total kekurangan op. Kebiasaan di Simpul jam bekerja antara 08.00 – 16.00 itu termasuk dalam shift I tetapi tidak di Total, yang termasuk dalam shift II. Alhasil karena kebiasaan itulah saya salah menuliskan strip 1 lagi dari I menjadi II di laporan billing saya. Disamping itu, jari telunjuk kaki kanan saya, yang menderita dikarenakan kecelakaan kecil di tangga Simpul ketika lampu mati kemarin, berdenyut-denyut memaksa saya untuk cepat-cepat pulang.

Nasib ya nasib, tadi siang saya mendapat email balasan dari bagian accounting menyatakan saya telah berbuat kesalahan billing, saya mengetik jam kerja saya shift I bukan shift II. Alamak! Uang 300.000 rupiah di angan-angan saya pun lenyap seketika. Berbagai macam makian dan sumpah serapah yang saya tujukan untuk diri sendiri pun keluar dari mulut saya. Tapi sudahlah, memang mungkin bukan rejeki saya. Biar saja semua aturan dan denda aneh yang saya dapat di perusahaan ini, malah memantapkan saya untuk segera melenggang dari sini di awal bulan depan.

Semoga saya bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan sesuai dengan ilmu yang saya dapat di bangku kuliah dulu ya. Doakan saya. Wish me luck. Matur nuwun. Pareng..

Sunday, July 20, 2008



Sejak dia akhirnya mengirimkan pesan kepadaku via sebuah situs pertemanan, setelah sekian lama selalu mengelak setiap aku mempertanyakan kebenaran gossip yang beredar di tanah air keduaku itu, aku tidak pernah lagi memulai contact dengannya. Dari nomor handphonenya, alamat emailnya, ID messengernya, alamat situs pertemanannya, dll, dkk, dst, dsb, dan apapun yang berbau dia, semua aku hapus, not in my list anymore. Extreme ya? Biar saja sesuka hati dan seenak udelku sendiri. Biar aku puas menikmati sakitnya bagaikan tertusuk beribu belati di punggungku. Dendam kesumat ? Iya, mungkin seperti itulah. Manusiawi ? Tentu aku akan bilang 'iya' lagi, karena aku juga manusia, yang tentu punya sayang atau benci, punya sabar atau amarah. Toh, itu pun pilihannya dan ini pilihanku, itu hidupnya dan ini hidupku. Sampai kapan, aku juga tidak tahu.


Terlepas dari itu semua, kemarin aku bertemu dengan teman lamaku nun jauh disana melalui messenger. Pertama aku tidak tahu kalau yang menyapa aku itu adalah dia ('dia' kali ini merujuk bukan pada dia dalam paragrap pertama) karena dia memakai ID messenger milik seseorang yang aku ceritakan sekilas diatas (note: dia juga merupakan teman seseorang tersebut). Temanku itu mengucapkan terimakasih atas ucapan selamat ulang tahun yang baru saja aku kirim di bagian comment di postingan blognya. Aku lupa kalau tanggal 12 Juli 2008 kemarin bertambah sudah usianya. Ingin sekali memeluknya seraya cipika cipiki sambil menghitung jumlah tahun yang sudah dia jalani selama ini. Kalau boleh aku mengatakan, mungkin hanya tinggal dia teman cimedku yang (paling tidak) dekat denganku. Memangnya dekat? Sedangkan kami terpisahkan oleh jarak dan waktu. Cieeeee...huhuhu...


Inti dari ketikanku ini adalah bahwa aku ingin mengucapkan selamat sekali lagi atas bertambahnya satu nafas yang diberikan oleh Yang Memberi Hidup.


Buat dia : Happy Bday ya, sun. Semoga bertambah pula serpih-serpih kebahagiaan dalam hidupmu. Luv u, my dear princess :)

Friday, July 18, 2008


Guru: Pilihan atau Terpaksa?


Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Kalimat tersebut tentu sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Apakah definisi dari guru itu sendiri? Wikipedia mengatakan bahwa guru berasal dari bahasa sansekerta yang juga berarti guru, seorang pengajar suatu ilmu.Guru umumnya merujuk pada pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Biasanya guru identik dengan sekolah atau pendidikan formal. Akan tetapi secara umum seseorang yang mengajarkan sesuatu hal yang baru kepada orang lain dapat juga disebut dengan guru. Ada beberapa istilah yang menggambarkan peran seorang guru, antara lain : dosen, mentor, dan tutor.


Peran guru tentu sangat penting dalam dunia pendidikan. Baik atau tidaknya mutu suatu sekolah tidak lepas dari baik atau tidaknya kualitas guru yang dimiliki sekolah tersebut. Seperti apakah guru yang baik itu? Apakah yang tidak pelit dalam memberi nilai? Apakah yang jarang memberikan pekerjaan rumah? Apakah yang bisa berkomunikasi dengan baik terhadap murid-muridnya? Apakah yang jenius sehingga selalu mampu menjawab setiap pertanyaan murid-muridnya? Ataukah yang tegas dan berwibawa?


Secara pribadi, tidak pernah terbersit dalam pikiran saya untuk menjadi seorang guru. Saya ingin kuliah dan bisa menyelesaikan study saya, lalu bisa bekerja di suatu perusahaan dan mempunyai karier yang paling tidak lancar di dunia kerja. Bisa membagi waktu saya antara karier dan keluarga yang nanti akan saya miliki. Dulu, hampir semua mimpi saya itu bisa terwujud, seandainya saya tidak memilih untuk hijrah ke kampung halaman saya tercinta ini. Beberapa alasan yang tidak dapat saya jelaskan disini memicu saya untuk melepaskan pekerjaan yang baru saja saya dapat, karier yang baru saja saya rintis di my second-hometown sana. Menyesal? Dulu pernah ada perasaan seperti itu. Tetapi segera saya buang jauh-jauh, tidak ada gunanya. Kata orang bijak, yang terpenting adalah hari ini dan esok.


Lalu saya pun berusaha menikmati saja semua pekerjaan yang dapat saya raih sementara untuk saat ini. Namun, akhir-akhir ini saya merasa lelah dengan hidup saya, saya ingin berbuat sesuatu yang berbeda untuk masa depan saya.


Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan tawaran untuk mengajar ilmu yang pernah saya dapat di bangku kuliah di satu sekolah swasta yang tergolong masih baru. Ok, saya pun diinterview dan diterima. Salary pun saya tanyakan, ternyata tidak sesuai dengan harapan saya. Mereka bilang mana ada guru yang bisa menjadi kaya dan yang terpenting adalah mengabdi, tetapi saya jawab semua orang yang bekerja pasti mengharapkan penghidupan yang lebih baik. Intinya saya merasa saya tidak sevisi dan semisi dengan mereka dan itu adalah bukan dunia saya.


Oh, my Gosh! It completely makes me so confuse! Di satu sisi saya ingin mencoba mematahkan cita-cita saya yang tidak ingin menjadi guru. Di sisi lain saya ingin mendapatkan suatu pekerjaan yang lebih baik secara finansial. Mengabdi ataukah membenahi perekonomian? Pilihan ataukah terpaksa?