Sunday, April 17, 2011

Happy Palm Sunday


Tadi pagi aku ikut misa pertama dengan suamiku, duduk di bangku belakang sayap kiri. Romo masuk dari pintu depan disambut dengan lambaian daun palma, memperingati Yesus yang disambut umatnya di Yerusalem. Koor tadi pagi tidak terlalu bersemangat mengiringi perarakan, tapi aku berusaha untuk tetap bersemangat mengikuti misa. Homili dari romo mengingatkan umat untuk selalu setia pada Tuhan, seperti Dia selalu setia pada umatNya.

Hmmm.. aku sering tidak setia padaNya, sering melupakan untuk sebentar saja diam hening dalam doa, mengucap syukur atas limpahan karuniaNya. Padahal Dia selalu memberi meski tidak kuminta, selalu menguatkan mesti tidak kumohon, selalu melindungi meski tidak kusadari. Maafkan aku, Tuhan..


Pulang dari gereja, ada sms dari teman, memberi kabar kalau suami salah satu temanku yang lain meninggal. Dia pernah datang bersama suami dan anak-anaknya ke rumah ambarawa ketika ada acara syukuran pernikahanku disana. Rasanya seperti terhenyak, tidak percaya, tapi Tuhan punya rencana yang tidak diketahui siapa pun. Inilah hidup. Selama masih bisa menikmati hidup di dunia, semoga bisa melakukan yang terbaik, demi keluarga, teman-teman, dan diri sendiri. Aku sayang suamiku, bapak-ibuku, kakak-adikku, semua keponakanku, keluargaku, teman-temanku.. aku sayang semuanya..

Happy Palm Sunday, wish we can do the best to make ur life better.. then let God do the rest..

Friday, April 15, 2011

Perayaan Hari Kartini

Kemaren aku nggak 'nyangkul', soalnya pulang sekolah aku hunting cari hadiah buat pemenang lomba nyanyi dalam rangka hari Kartini bareng temanku. Memang siy, belum tanggal 21 April. Acara lomba dimajukan karena hari senin besok udah libur paskah selama 1 minggu. Kami nyari hadiahnya sampai jam 4 sore, untung misoa mau nemenin, lumayan ada sukarelawan dadakan. Mulai dari box file, taplak meja, sampai jam dinding akhirnya bisa kami cari, harapannya bisa dipakai anak-anak untuk di kelas mereka.
Tadi mereka tampil di panggung aula, ada beberapa anak yang nggak pakai seragam, mereka pakai kebaya untuk anak putri dan baju adat jawa untuk anak putra. Wah, pangling aku, pada kelihatan cantik dan ganteng. Peserta lomba nyanyi lagu 'ibu kita Kartini' tampil per kelas paralel. Kelas III A-D, IV A-D, dan V A-E. Semua bersemangat ingin menampilkan yang terbaik. Dari kelas III ada yang dirigennya 2 orang, hehehe mungkin maksud mereka untuk variasi, tapi kata juri, baru kali ini lihat paduan suara dirigennya 2 orang. Kelas IV ada yang sebagian besar pesertanya memakai baju kebaya dan adat. Biasanya di kelas pada pecicilan, hari ini tumben pada kalem. Mbok gitu terus ya, besok-besok pake seragam baju adat aja kali ya? kwkwkwkw Untuk yang kelas V aku nggak nonton, soalnya aku harus ngajar di kelas III yang sudah lebih dulu selesai ikut lomba. Maunya sering-sering ada perlombaan begini, jadi ikut senang lihat anak-anak antusias. Kata pak Yus, satu-satunya guru musik di sekolah tempatku bekerja, "Kalau menyanyi, sebaiknya mulut anak-anak bulat seperti ikan mas koki." Maksudnya supaya vokal yang keluar juga bulat dan enak didengar. Hehehe ingat ekspresi anak-anak tadi lucu-lucu. Sepertinya lebih bulat mulut mereka dari pada mulut ikan mas koki.