Sunday, June 29, 2008

Merinduimu (lagi)

Mo pulang aja musti nungguin lama be'enk, jalan di depan tempat aku kerja di tutup karena ada pejabat yang mo lewat berkaitan dengan adanya acara HARGANAS ke-15 di Jambi. Untung koneksi internetnya tidak begitu jelek seperti biasanya. Akhirnya aku habiskan waktu dengan browsing n chatting sama temen lama di semarang, si baby gorilla alias hellen. Ngobrol ngalor-ngidul sambil sesekali ngedit photo Fsku. Lalu buka-buka blog lamanya. Ada potoku dan uthe disana. Itu poto pas kita abis njoged gila-gilaan di cimed, klo nggak salah siy waktu koneksi cimed putus, jadinya nggak ada gawe dan menggila bersama. Uugh, jadi kangen ma cimed dan semarang tercinta. Beberapa hari yang lalu seseorang di jogjes sana bercerita klo dia abis dari semarang. Makan di ayam bakar tenda biru sampangan, lalu keliling semarang dan ngeteh poci di simpang lima. Walopun aku tidak aseli orang semarang, tapi aku cinta semarang. Sebelas tahun menghabiskan hidupku disana, dengan senang dan susahnya menjadi anak kost, bergaul dengan berbagai macam teman, tak kan bisa terbayarkan dengan apapun semua kenangan yang pernah aku punya tentang semarang. Aku berharap suatu hari nanti aku bisa kembali ke sana, paling tidak meski hanya beberapa hari, meluangkan waktuku sekejap saja pun bagiku sudah cukup melepas rinduku yang sudah menggunung bagai tumpukan barang rongsok di gudang rumah. Semarang, aku merinduimuu..




Sunday, June 22, 2008

Bisnis di Internet

Beberapa minggu terakhir ini, rasanya sudah begitu jenuh aku kerja di warnet ini. Jenuh dengan ritme kerja yang monoton, jenuh dengan suasana warnet yang tidak pernah berubah, jenuh dengan salary yang juga tidak pernah beranjak dari angka yang aku terima sejak januari lalu, jenuh dengan diriku sendiri yang tidak memiliki perubahan berarti dalam pekerjaan. Fiuuuuuh! What should I do to change my life?



Kemarin lusa aku melek sampe jam 3 dini hari, bukan untuk menonton Euro2008, tapi menemani ibunda tercinta merangkai²,membentuk²,mencipta² pesanan hantaran pengantin dan menyulapnya menjadi berbagai macam rupa sesuatu seekor seorang yang indah. Sprei dan sarung bantal menjadi kelopak mawar, atasan kebaya menjadi boneka imud berkepala bra, selimut menjadi angsa kembar siam, jarik menjadi merak anggun, bra dan cd menjadi ayam kecil dan tempat telornya, handuk menjadi kepala gajah dan kura², lalu ada pernak – pernik tas tangan, peralatan mandi, kosmetik, smpe telor dan tepung terigu. Waaaah, banyak juga ternyata. Semua dihias sedemikian rupa menjadi seperangkat hantaran pengantin yang tidak biasa. Hmmm, mamahku ternyata pinter juga yakz. Punya jiwa seni. Tapi kok tidak diwarisi oleh anak²nya? Hehe.. dasar anak²nya aja yang males.



Lalu aku tanya, biaya jasa pembuatan hantaran pengantin itu berapa. Mamah bilang ya liat² orang yang pesennya dl. Biasanya klo yang kenal dekat bisa dapet discount, klo buat orang yang nggak mampu dan dari pertama minta tolong bisa sekedarnya aja alias gotong royong, tapi klo emang mamahku lge pengen bisnis ya harganya harga bisnis. Paling mahal Rp 75.000 untuk yang pembuatannya susah dan memakan waktu tidak sebentar. Klo yang gampang² siy cuma Rp 10.000 doank. Untuk sekali pesenan seperangkat hantaran pengantin bisa memakan waktu sekitar 5-10 hari. Soalnya itu hanya untuk sambilan aja, dan pengerjaannya juga tergantung moodnya mamahku. Klo pas nggak mood, nggak jadi², begitu kata beliau. Hihihi.



Dan aku pikir² lagi, kenapa nggak pure dibisniskan saja yakz? Klo bisa lancar kan lumayan bisa jadi mata pencarian walopun sekedar sampingan. Cuma bermodal beberapa pernak-pernik yang tidak membutuhkan modal banyak, tenaga plus imajinasi yang tinggi. Pikiranku melayang mereka² rencana, kenapa nggak aku saja yang coba mempromosikan jasa ibunda tersayang. Kemudian aku teringat perbincanganku dengan teman chatting di internet, dia dulu pernah ngajak aku untuk membuat sebuah website, yang berisi tentang informasi barang² aseli indonesia, contohnya : sandal teklek, batik, angklung, etc. Lah, aku yang membuat artikelnya in english dan dia yang mengolahnya menjadi semacam satu situs toko online gituw. Jadi yang tertarik sama isi artikelku dan ingin memesan, bisa memesan lewat internet. Seandainya situs itu sudah berjalan, ramai dikunjungi orang yang otomatis meningkatkan rating di mesin pencari, bisa jadi nanti bakal banyak yang mo pasang iklan di situ. Jadi duiiid degh. Mimpi yang muluk yakz? Tapi kata orang bijak tanpa mimpi maka kita tak akan hidup. Tetapi temanku itu ntah kemana sekarang, dia sudah lama nggak OL lge :((



Aku jadi pengen belajar bikin website dan mempromosikan hasil karya mamahku itu. Sapa tau bisa jadi toko online juga, tapi ini pemesanan untuk hantaran pengantin alias jual jasa saja.



Hari ini aku baca² kompas.com. Ada artikel tentang betapa menggiurkannya bisnis di internet. Tidak perlu bermodal banyak, tidak perlu tempat yang formal, bisa dikerjakan sambil lalu dirumah, tetapi duit terus mengalir. Bisnis apa saja, bisa hanya dengan membuka website yang berisikan portal tentang berita, olahraga, musik, barang, jasa, etc. Nara sumber yang dijadikan contoh di artikel itu, seorang ex-karyawan swasta yang diPHK tanpa putus asa dia melanjutkan hidup dengan membuka bisnis jasa pembuatan akta kelahiran dan kematian. Dia kemudian membuat website untuk mempromosikan bisnisnya itu. Bermodal awal hanya Rp 2.000.0000 saja untuk membeli domain dan menyewa webhosting serta tetek bengeknya. Nggak disangka ternyata laris-manis, soalnya websitenya selalu up to date menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh orang² yang tidak mau terbelit dengan birokrasi yang ribet dalam pembuatan akta tersebut. Sekarang omzet yang dia peroleh dalam sebulan Rp 25.000.000. Wow!!




Jadi ngecez niiy yuuuukz bisnis yuuuuukz =p~
p.s : gambar taken from uncle google, abisnya belon semped moto hasil karya ibunda siy..